Belajar dari Super Mario Bros dan Nintendo, pt. 1

by Ghani Kunto

Salah satu sebab kenapa Mario bisa jadi sangat populer adalah karena mukanya yang tidak jelas. Saat kita memainkan Super Mario Bros, idealnya kitalah yang sedang bertualang, bukan si Mario. Yang kita ketahui tentang dia cuma profesinya (plumber), bentuk tubuhnya (gemuk), dan mungkin jenis etnisnya (Itali). Justru karena kita tidak banyak tahu tentang dia, kita jadi mudah untuk berkhayal kalau kitalah Mario.

Yang doyan membaca komik jepang mungkin sudah pernah dengar istilah yang menjelaskan phenomena ini. Namanya: masking effect. Karakter di komik Jepang mukanya aneh? Ya memang disengaja. Matanyanya terlalu besar dan rambutnya warna warni sehingga tidak jelas lagi karakter itu orang dari mana. Inilah masking effect, dan inilah yang menjadikan manga sangat populer. Masking effect jugalah yang menjadi sebab kenapa Master Chief tidak pernah melepas helmnya dan video game Spiderman menjadi game berdasarkan karakter Marvel yang paling sukses.

Kita ingin menjadi bagian dari cerita yang kita baca. Kita ingin jadi bagian dari game yang kita mainkan.

Dalam branding pun sama. Kita ingin menjadi bagian dari cerita yang ada.

Nah, cerita siapa yang mendapatkan perhatian dalam branding anda? Cerita merek anda atau cerita customer anda?